Gambar Sampul Geografi · Bab 4 Pembangunan Lingkungan Hidup
Geografi · Bab 4 Pembangunan Lingkungan Hidup
SandraYosepana

23/08/2021 12:39:53

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

113

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

IV

Pembangunan Lingkungan Hidup

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kamu diharapkan mampu:

1. menjelaskan manfaat lingkungan hidup;

2. menjelaskan pengertian kualitas lingkungan hidup;

3. menjelaskan unsur lingkungan;

4. menjelaskan pembangunan berkelanjutan;

5. menjelaskan keterbatasan lingkungan;

6. menjelaskan upaya penanggulangan keterbatasan lingkungan

sebagai cermin pelestarian lingkungan.

• Lingkungan hidup

• Pelestarian lingkungan

• Ekosistem

• Ekologi

• Kerusakan lingkungan

Tujuan

Kata Kunci

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

114

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Peta Konsep

Kualitas lingkungan

hidup

Pembangunan

Lingkungan Hidup

1. Jumlah penduduk

2. Persebaran penduduk

3. Pertumbuhan penduduk

Wilayah

konservasi

Unsur lingkungan

Keterbatasan kualitas

lingkungan hidup

Pembangunan

berkelanjutan

Biofisik

Sosial

budaya

Kualitas

ekonomi

penduduk

Konservasi

flora

Konservasi

fauna

Konservasi

lahan

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

115

A

Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup

adalah segala sesuatu yang ada di sekitar yang mendukung hidup

manusia, baik berupa benda-benda hidup maupun tak hidup, termasuk manusia dengan

segala perilakunya. Dengan demikian, lingkungan hidup bukanlah milik satu orang saja,

melainkan milik semua orang. Karenanya tidak mungkin keutuhan lingkungan hidup

hanya dijaga dan dipelihara oleh satu orang saja. Lingkungan hidup adalah milik kita

semua dan kita semua wajib menjaga kualitasnya. Lalu apa yang dimaksud dengan kualitas

lingkungan hidup itu?

Berdasarkan suatu konsep,

kualitas lingkungan hidup

adalah keadaan lingkungan

hidup yang erat kaitannya dengan mutu lingkungan itu sendiri. Semakin tinggi kualitas

hidup manusia dalam suatu lingkungan, semakin tinggi pula mutu lingkungan tersebut.

Mutu hidup itu berkaitan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam

suatu lingkungan. Jadi, lingkungan hidup dipandang sebagai sumber daya alam yang

bersifat penting bagi kepentingan umum, seperti air, udara, sinar matahari, laut, dan

sebagainya. Namun ada juga sumber daya alam yang dimiliki oleh manusia secara

perorangan, seperti lahan pertanian, perkebunan, persawahan, atau pertambakan.

Dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya yang berkaitan dengan lingkungan,

manusia dituntut untuk bersikap lebih ramah terhadap lingkungan di mana ia tinggal.

Secara umum, lingkungan itu terdiri atas tiga unsur yaitu lingkungan biofisik, lingkungan

sosial budaya, dan lingkungan kualitas ekonomi penduduk.

1. Lingkungan Biofisik

Lingkungan biofisik

ialah sebuah mata rantai ekologi yang saling berkaitan dan

memberi pengaruh antara yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, hutan sebagai

sebuah sumber daya lingkungan mempunyai keterkaitan dengan faktor lingkungan hidup

lainnya. Hutan dengan aktivitas fotosintesisnya telah memberikan andil besar bagi warna

kesehatan dunia. Oksigen yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan di hutan sangat diperlukan

orang banyak, karena ketika kualitas hutan menurun, yang diindikasikan dengan suhu

global semakin meningkat, kualitas udara yang kotor karena tidak adanya alat untuk

menyaring udara, dan terjadinya erosi di hulu sungai, mengakibatkan banjir atau luapan

debit air di sungai bagian hilir. Kemudian baru orang akan mulai berpikir pentingnya

hutan itu.

Hutan berfungsi juga sebagai kawasan tangkapan hujan, sehingga jika hutan itu tidak

berfungsi sebagaimana mestinya, pengaruhnya akan terasa langsung oleh penduduk yang

ada di sekitarnya. Karena air hujan yang turun tidak terserap ke dalam tanah, melainkan

meluncur ke bawah menjadi air limpasan. Mengapa ini terjadi? Ternyata setelah dianalisis,

hutan sudah mulai hancur vegetasinya. Penduduk setempat dengan tidak sadar telah

mengeskploitasi hutan secara berlebihan, dimana berbagai jenis pohon besar yang sudah

berusia ratusan tahun habis mereka babat. Mereka tidak akan merasakan langsung akibat

dari perbuatan itu, akan tetapi begitu musim kemarau tiba, baru mereka akan menyadari

pentingnya hutan tersebut.

Selain hutan yang terdapat di dataran tinggi, ternyata hutan yang terdapat di dataran

rendah pantai juga tidak luput dari penjarahan manusia. Pohon-pohon bakau mereka babat

habis hingga ke akar-akarnya. Pada waktu itu mereka tidak berpikir jauh tentang

keselamatan penduduk yang ada di sekitar pantai atau tentang keutuhan ekologi pantai.

Mereka hanya memikirkan keuntungan yang akan didapat dengan hasil tebangannya itu.

116

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Padahal jika mereka berpikir, pohon-pohon bakau itu sebetulnya sebagai pelindung

keutuhan pantai dari terjangan ombak. Sebab jika pohon-pohon

mangrove

itu habis, maka

ombak akan langsung menerjang garis pantai, sehingga lambat atau cepat pantai akan

terkena abrasi dan pada gilirannya batas pantai akan bergeser. Begitu juga dengan ikan-

ikan yang biasa bertelur di akar-akar pohon

mangrove

akan kehilangan habitatnya,

sehingga penduduk pun akan segera kekurangan atau bahkan kehilangan tangkapan

ikannya, karena kawasan tempat bertelurnya sudah tidak ada.

Selain tumbuhan, hewan juga bisa memberikan warna yang jelas bagi lingkungan.

Ekologi jasad renik memiliki pengaruh bagi kehidupan makhluk lainnya. Pencemaran air

pada stadium tertentu masih bisa dinetralisir. Kemudian ada juga pembentukan makanan

tertentu yang menggunakan jasa makhluk

mikroorganisme

ini, yaitu seperti pada

pembentukan tempe, oncom, atau tauco. Jasad renik ini juga bisa menciptakan hamparan

daun-daun yang berserakan di hutan-hutan berubah menjadi suatu kawasan kompos yang

luas, karena setelah mengalami proses pembusukan, daun dan ranting tersebut berubah

menjadi kawasan yang subur.

Air juga akan mempengaruhi lingkungan fisik tanah, sebab air tanah atau permukaan

air tanah yang kurang stabil dalam drainasenya akan menggiring terbentuknya kawasan

erosi.

Gambar 4.1

Kawasan hutan yang dibudidayakan

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

2. Lingkungan Sosial Budaya

Manusia adalah sebagai pelaku utama dalam pembangunan sekaligus sebagai penentu

dalam pembentukan kualitas lingkungan. Lingkungan yang baik adalah tempat manusia

berinteraksi dengan cara dan tingkah laku yang baik pula. Sebab tingkah laku manusia

yang kurang ramah terhadap lingkungan adalah sebagai sumber awal hancurnya tatanan

kehidupan dalam suatu ekologi tertentu. Tidak ada jalan lain bagi manusia selain dengan

memerankan fungsinya sebagai mahkluk

penyeimbang

. Lingkungan alam yang dibiarkan

sekalipun akan mengalami perubahan, cuma perubahannya bertahap dan terkontrol

sehingga tidak membawa pengaruh buruk bagi perkembangan makhluk hidup atau faktor

fisik lainnya.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

117

Berbicara mengenai manusia tentu tidak akan lepas dari berbagai variabelnya, di

antaranya perilaku, persebaran, dan tingkat pertumbuhan manusia. Sebagai makhluk sosial,

manusia pun sangat erat kaitannya dengan berbagai kebutuhan akibat jumlah penduduk

yang dinamis.

a. Manusia dan Perilakunya

Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan BPS pada tahun 2000 diketahui bahwa

populasi penduduk Indonesia mencapai angka 206.264.595. Jumlah penduduk yang banyak

ini mengakibatkan adanya perluasan areal tempat tinggal, sehingga lahan menjadi semakin

sempit. Apalagi jika lahan yang digunakan merupakan kawasan yang tadinya

diperuntukkan sebagai kawasan hijau. Hal ini berarti sudah terjadi penggunaan lahan di

luar batas kemampuannya. Jadi, semakin besar jumlah penduduk semakin besar peluang

suatu lingkungan mendapat gangguan terhadap kelestariannya. Sebab secara langsung

ataupun tidak langsung terjadi penambahan kebutuhan manusia secara terus-menerus,

dan tentu yang menanggung bebannya adalah lingkungan tempat di mana manusia itu

hidup.

Sementara dilihat dari jenis dan macamnya, kebutuhan manusia itu berbeda-beda.

Seorang manusia jelas kebutuhannya tidak hanya satu, akan tetapi banyak. Dua orang

manusia kebutuhannya pun jelas akan lebih banyak lagi. Kalau tiga orang manusia, empat

orang, dan seterusnya, tentu kebutuhannya akan semakin banyak dan bervariasi.

Bagaimana efeknya? Tentu, lagi-lagi, lingkungan sekitar yang terkena pengaruhnya secara

langsung. Kualitas lingkungan akan semakin rusak manakala manusia tidak ramah terhadap

lingkungannya. Sebagai contoh kebutuhan tempat tinggal yang mempengaruhi perubahan

lingkungan terjadi di sepanjang jalan Puncak-Bogor. Kawasan Puncak-Bogor yang tadinya

merupakan kawasan terbuka hijau kini sudah dipadati oleh bangunan-bangunan beton

berupa vila ataupun tempat-tempat bisnis. Jika hal ini dibiarkan terus, seiring dengan

bertambahnya penduduk, maka semakin banyak lahan atau kawasan yang akan mengalami

perubahan dalam peruntukannya.

Keutuhan dan kelestarian lingkungan akan tetap terjaga manakala perilaku manusia

tidak serakah dalam memanfaatkan sumber daya alam. Kearifan dan kebijaksanaan dalam

menggunakan sumber daya alam akan menciptakan situasi lingkungan yang lebih kondusif.

Penegakan hukum secara konsisten akan mendukung upaya-upaya penjagaan keutuhan

lingkungan seiring dengan bergulirnya waktu. Ketegasan aparat yang berwenang serta

warga negara sangat diperlukan dalam menaati rambu-rambu yang berbentuk undang-

undang dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan.

b. Persebaran Penduduk

Manusia tentu tidak terkonsentrasi di satu tempat, melainkan mereka akan tinggal

menyebar di tempat-tempat yang sesuai dengan garis keturunan, tempat pekerjaan, naluri,

atau memang sesuai dengan kehendaknya. Sebab tidak sedikit orang yang ingin tinggal

di tempat-tempat strategis yang ada di tengah kota, akan tetapi karena terbentur

kemampuan, sehingga kehendaknya itu hanya sebatas cita-cita saja. Akibat dari beberapa

hal tersebut, maka akhirnya manusia menempati tempat-tempat yang sesuai dengan

kemampuan dan keadaannya.

Kita yakin bahwa persebaran manusia di berbagai tempat, ada yang jarang dan ada

yang padat. Contohnya penduduk Indonesia yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa,

yakni sebesar 59,19% dari jumlah keseluruhan populasi penduduk Indonesia, padahal

luas pulau Jawa hanya sebesar 6,89% dari luas keseluruhan wilayah Indonesia,

sebagaimana yang tertera pada Tabel 2.6 tentang persebaran penduduk Indonesia tahun

2000. Perbedaan ini timbul tentu berdasarkan sebuah alasan logis mengapa mereka mau

118

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Persebaran manusia yang tidak merata menyebabkan berbagai perubahan lingkungan

yang tidak menguntungkan. Sebuah desa yang berada di kaki bukit akan berpotensi

menyusutnya kualitas lingkungan akibat perluasan lahan garapan ke arah lereng-lereng

bukit, dan berkurangnya daerah resapan air hujan karena tertutupi oleh bangunan rumah.

Sebaliknya, di desa yang penduduknya sedikit, banyak lahan yang tidak tergarap sehingga

menjadi lahan tidur karena kekurangan tenaga untuk menggarapnya. Akibatnya, kualitas

lahan di wilayah yang padat penduduknya menjadi menurun, tetapi tingkat produktivitas

lahan semakin meningkat. Sedangkan di daerah yang penduduknya sedikit, kualitas lahan

tetap terjaga alami, kalaupun ada penurunan kualitas lingkungan, persentasenya kecil,

akan tetapi tingkat produktivitas lahan itu juga kecil.

c. Pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahun terus bertambah dengan angka yang cukup

besar, yaitu 1,61% berdasarkan sensus perhitungan penduduk tahun 2000. Dengan

pertambahan penduduknya yang cukup besar setiap tahun, maka keserasian alam menjadi

terus dibayangi oleh ketimpangan dan kerusakan. Seiring dengan terus tumbuhnya

penduduk per satu tahun, maka lingkungan dipaksa untuk terus bisa mengimbangi

pertumbuhan itu.

Seperti telah diulas sebelumnya, bahwa semakin terpenuhi semua kebutuhan dasar

manusia, maka kualitas lingkungan itu semakin tinggi pula. Sebaliknya, kualitas

lingkungan semakin rendah manakala kebutuhan dasar manusia sudah banyak yang tidak

terpenuhi.

Salah satu upaya agar kualitas lingkungan tidak semakin terpuruk ialah dengan

mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk. Sebab bisa dibayangkan jika pertumbuhan

penduduk tidak terkendali, selain lahan akan semakin padat, jelas akan terjadi ketimpangan

yang ujung-ujungnya akan mengancam keutuhan lingkungan manusia itu sendiri. Menurut

Darwin

,

tingkat produktivitas penduduk bertambah dengan deret hitung, sedang penduduk

bertambah dengan deret ukur.

Gambar 4.2

Perluasan lahan garapan ke arah lereng bukit

Sumber:

Harian Kompas, 29 Desember 2005

tinggal di sana. Ketidaksamaan persebaran penduduk di setiap tempat jelas akan membawa

ketimpangan pada berbagai distribusi fasilitas sosial dan berbagai kebutuhan dasar manusia

lainnya.

Di daerah yang padat penduduknya, tingkat kebutuhan dasar manusia akan semakin

besar pula. Fasilitas sosial pun jelas harus mengimbangi berbagai jumlah kebutuhan itu.

Sebab jika berbagai kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka kualitas lingkungan tempat tinggal

mereka sudah tentu akan turun.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

119

Latihan

4.1

B

3. Lingkungan Kualitas Ekonomi Penduduk

Apa hubungan antara tingkat perekonomian penduduk dengan kualitas lingkungan?

Dua daerah yang memiliki kemampuan berbeda kemudian melakukan interaksi satu

sama lain, maka akan terjadi tukar-menukar materi, energi, dan informasi antara keduanya.

Akan tetapi arus tukar-menukar materi, energi, dan informasi terjadi secara sepihak. Karena

peristiwa ini mengalir dari daerah yang memiliki tingkat perekonomian tinggi (surplus)

menuju daerah yang memiliki tingkat perekonomian lebih rendah (minus). Ini terjadi

karena daerah surplus dipastikan memiliki tingkat fasilitas sosial lebih lengkap sehingga

tingkat pemenuhan kebutuhan dasar akan dengan mudah dicapai. Akan tetapi di daerah

minus, kebutuhan dasar penduduk belum tentu terpenuhi, fasilitas sosialnya pun belum

tentu lengkap. Sehingga wajar saja proses interaksi itu berjalan timpang. Sebagai contoh,

adanya interaksi antara negara kita, Indonesia, dengan Amerika Serikat. Semua arus

informasi dan materi mengalir dari Amerika ke negara kita. Semua konsep demokrasi,

HAM, dan ide-ide lain yang bersinggungan dengan lingkungan mengalir masuk ke Indo-

nesia. Apakah seimbang arus yang sama dari negara kita ke Amerika? Adanya relokasi

industri juga sebetulnya menjadi permasalahan lingkungan, seperti timbulnya limbah

industri yang sulit dikendalikan, walaupun untuk jangka pendek sangat menguntungkan

karena menyerap tenaga kerja.

Penduduk yang memiliki tingkat perekonomian tinggi jelas mempunyai tingkat

keberdayaan yang tinggi. Semua bentuk kebutuhan dasar akan bisa dikondisikan dengan

cara yang paling nyaman. Contoh, cara mereka mendapatkan air tanah tidak perlu dengan

selalu menggantungkan diri pada munculnya mata air di tempat-tempat tertentu. Mereka

bisa berbuat sekehendaknya selama menguntungkan dan memberikan rasa mudah. Mereka

akan melakukan berbagai cara, misalnya mengebor tanah sampai pada kedalaman tertentu.

Untuk kebutuhan sirkulasi udara berikut pencahayaan yang baik di rumah, mereka bisa

dengan mudah mendesain sekaligus menata interior rumah sesuai dengan kehendaknya.

Jadi, kualitas lingkungan hidup akan banyak mengalami perubahan, baik semakin

serasi dengan kehidupan manusia atau semakin tidak serasi. Kualitas lingkungan hidup

akan lebih serasi dengan penduduk di wilayah yang memiliki perekonomian lebih tinggi

dibandingkan dengan wilayah yang perekonomian penduduknya lebih rendah.

1. Mengapa manusia disebut sebagai makhluk penyeimbang?

2. Jelaskan korelasi antara pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan kualitas

lingkungannya!

Degradasi Lingkungan

1. Keterbatasan Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan sebagai area atau tempat hidupnya semua makhluk hidup memiliki

variabel-variabel yang saling terkait, seperti air tanah, sirkulasi udara, dan kesuburan

tanah. Misalnya air tanah akan selalu ada dan bisa dimanfaatkan oleh manusia selama

prasyarat-prasyaratnya terpenuhi, yaitu daerah yang tinggi seperti gunung, yang berfungsi

120

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

sebagai daerah tangkapan hujan, serta masih berfungsi sebagaimana mestinya. Lingkungan

berkualitas ditandai dengan masih utuhnya semua vegetasi dan tingkat perubahan tanahnya

mengalami tingkat erosi yang sangat kecil. Sehingga jika keduanya berinteraksi, maka

semua jenis tumbuhan di gunung itu akan tumbuh dengan subur karena semua jenis hara

tersedia dalam tanah.

Jika prasyarat awal seperti itu sudah tidak terpenuhi, maka mata air tanah akan

terganggu keberadaannya. Sehingga tentu akibatnya masyarakat akan kesulitan

mendapatkan air tanah, karena hampir semua mata air kering. Proses sirkulasi udara pun

akan terganggu manakala proses fotosintesis tumbuhan terganggu. Ini terjadi jika habitat

tumbuhan itu terganggu atau mungkin hilang sama sekali.

Kualitas lingkungan saat ini ternyata sudah sangat mengkhawatirkan, karena hampir

di mana-mana terjadi perubahan dalam penggunaan lahan. Hutan yang tadinya lebat

berubah menjadi kawasan pertanian, lahan terbuka hijau berubah menjadi kawasan

permukiman, dan sebagainya. Akibat penurunan kualitas lingkungan yang sudah tidak

serasi lagi, maka tidak heran sekarang ini banyak kita temukan bencana banjir, longsor,

krisis air bersih, dan udara kotor.

2. Upaya Penanggulangan Keterbatasan Kualitas Lingkungan Hidup

Supaya kualitas lingkungan tetap utuh atau serasi dan penuh keseimbangan, maka

perlu diambil langkah-langkah khusus oleh manusia sebagai pelaku utama dalam penentu

kualitas lingkungan.

Indikasi kualitas lingkungan yang masih utuh adalah ditandai dengan masih serasinya

manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya. Serasi itu sendiri ditandai dengan masih

kerasannya manusia tetap tinggal di lingkungannya. Sebab jika manusia sudah melakukan

migrasi ke tempat lain, berarti ada hal yang kurang serasi antara dirinya dengan lingkungan

tempat tinggalnya. Orang berpindah tempat seperti itu karena berbagai alasan, seperti

pendidikan, mata pencaharian, atau sulit mendapatkan air bersih.

Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu dilakukan manusia dalam upaya

menanggulangi keterbatasan lingkungan di antaranya sebagai berikut.

a. Upaya yang berhubungan dengan biofisik

Di antaranya adalah menata kembali semua elemen kehidupan di permukaan bumi

ini, dimana semua bentuk yang mengarah kepada rusaknya tatanan lingkungan biofisik

harus segera ditangani.

1)

Hutan jangan dibiarkan rusak, sebab jika sudah mengalami kerusakan yang berat,

proses pemulihannya memerlukan waktu yang lama. Sehingga sebelum terjadi

kerusakan yang lebih parah, maka akan lebih baik hutan-hutan atau gunung-gunung

dikondisikan untuk selalu tetap hijau. Jadi langkah-langkah reboisasi harus dilakukan

setiap saat, jangan menunggu hutan rusak parah, jangan menunggu masyarakat

kekurangan air bersih, jangan menunggu erosi terjadi.

2) Kelestarian pantai harus senantiasa terjaga dengan ketat, kerusakan sedikit saja harus

segera ditangani. Setiap orang yang melakukan perusakan di pantai harus segera

diselesaikan secara hukum, supaya ia jera. Penebangan pohon

mangrove

dan

penambangan pasir laut secara liar harus segera dihentikan.

3) Jangan menggunakan pestisida berlebihan, karena akan merusak tatanan kehidupan

di dalam tanah, jasad renik pengurai, seperti cacing dan hewan-hewan lainnya yang

berfungsi sebagai makhluk hidup penggembur tanah. Sebab tanpa makhluk itu

kegemburan tanah akan terhambat.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

121

b. Upaya yang berhubungan dengan sosial budaya

Manusia adalah pelaku utama dalam menentukan keutuhan kualitas lingkungan. Sikap

bijaksana manusia sendirilah yang akan menciptakan keserasian lingkungan tempat

tinggalnya. Sikap manusia yang ramah dan bijaksana terhadap lingkungannya akan

menjadi indikasi awal keserasian lingkungan ini. Sikap ramah dan bijaksana manusia itu

ditampilkan lewat aksi nyata, seperti

pertama

, membatasi jumlah kelahiran anak supaya

tidak menjadi beban besar bagi lingkungan.

Kedua,

diadakan pendidikan lingkungan hidup,

yang teknisnya bisa dimasukkan ke dalam pelajaran di sekolah, artinya ada jenis mata

pelajaran mengenai lingkungan hidup, baik itu di SD, SMP, atau SMA.

Ketiga,

jangan

berlaku semena-mena terhadap lingkungan.

Sikap semena-mena manusia inilah yang kemudian menjadi penyebab terbesar

kerusakan lingkungan di muka bumi ini. Beraneka ragam perilaku manusia dalam

melakukan perusakan. Akan tetapi hampir semua alasan dalam melakukan kerusakan

tersebut hanya untuk ”urusan perut” saja. Mereka tidak sadar akan perilaku yang

diperbuatnya, apakah akan menimbulkan kerusakan atau tidak.

Maka tidak ada jalan lain,

kecuali menyadarkan kembali manusia bahwa segala perbuatannya itu akan menimbulkan

banyak kerusakan bagi lingkungan alam dan keselamatan kehidupan manusia itu sendiri

untuk masa kini dan masa yang akan datang. Tidak sayangkah mereka terhadap anak

cucunya yang diwarisi lingkungan yang rusak?

c. Upaya yang berhubungan dengan tingkat ekonomi penduduk

Kelompok penduduk yang tingkat perekonomiannya tinggi maupun kelompok

penduduk yang tingkat perekonomiannya rendah sama-sama memiliki potensi untuk

berperilaku merusak keutuhan lingkungan hidup. Kelompok orang yang perekonomiannya

tinggi memiliki banyak kemungkinan untuk mengubah lingkungannya. Dalam rangka

memenuhi kebutuhannya itu, mereka akan membuat semua fasilitas dan kebutuhan

dasarnya senyaman mungkin, karena mereka memiliki banyak keleluasaan dalam bidang

ekonomi.

Akan tetapi dalam memenuhi ambisi supaya semuanya menjadi nyaman, secara tidak

langsung mereka telah mengubah kualitas lingkungan menjadi turun. Seperti untuk

mendapatkan air tanah mereka menyedotnya dari tanah yang paling dalam dengan tujuan

jika musim kemarau tiba, air tidak menjadi persoalan. Kemudian supaya sirkulasi udara

dalam rumah lancar, maka digunakan kayu kelas satu yang tentunya diambil dari hutan-

hutan lindung. Ini semua dilakukan demi kenyamanan hidup.

Ternyata usaha-usaha menciptakan kenyamanan bagi orang yang memiliki banyak

uang, tidak selamanya benar, sebab ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan. Menyedot

air tanah yang paling dalam dapat mengganggu tetangga sebelah yang menyedot air hanya

sampai air tanah dangkal saja, karena jelas debit airnya akan berkurang.

Kelompok orang berstrata ekonomi rendah juga ikut andil dalam mempengaruhi

kerusakan lingkungan, walaupun intensitasnya berbeda dengan kelompok orang berstrata

ekonomi tinggi. Supaya masyarakat dalam setiap lapisan ekonomi tidak melakukan

perusakan terhadap kualitas lingkungan, maka mereka semua harus disadarkan terlebih

dahulu bahwa kerusakan lingkungan itu sangat merugikan. Sebab baik kecil ataupun

besar, yang namanya merusak tetap merusak, tidak ada alasan lain kecuali dengan

menghentikan pengrusakan lingkungan sekarang juga

.

Proses menyadarkan perilaku masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, baik dari

kalangan atas maupun kalangan bawah, tentu tidak mudah, sebab bersinggungan dengan

sikap mental. Paling tidak ada tiga langkah yang mungkin dapat dilakukan untuk

menyadarkan mereka.

Pertama

, kita maupun pemerintah harus terus dengan gencar

122

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

C

menginformasikan kondisi kualitas lingkungan yang sebenarnya, dari mulai kerusakan

hutan sampai kondisi limbah industri, bagi kehidupan masyarakat luas.

Kedua

, pihak

terkait harus menginformasikan dengan jelas kepada masyarakat akan akibat kerusakan

hutan dan limbah industri yang belum diolah terlebih dahulu terhadap lingkungan.

Ketiga

,

penegak hukum harus konsisten terhadap setiap pelanggaran hukum yang berkenaan

dengan pengrusakan lingkungan, siapa pun orangnya.

1. Bagaimana ciri-ciri lingkungan yang berkualitas itu?

2. Jelaskan pengaruh kelompok penduduk dengan tingkat ekonomi tinggi terhadap

kerusakan lingkungan!

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan

adalah sebuah proses perubahan yang

dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

manusia. Dengan kata lain, pembangunan itu pada dasarnya

untuk meningkatkan mutu hidup manusia. Tanpa proses dan

tahapan, pembangunan yang dilakukan hanya omong kosong

saja, sebab tidak ada langkah realnya. Jadi, untuk

meningkatkan kemakmuran manusia hanya bisa dilakukan

dengan cara melakukan perubahan di berbagai bidang.

Sebagai contoh, berbicara mengenai kemajuan pendidikan

tanpa mendirikan bangunan-bangunan sekolah baru di daerah

yang sangat membutuhkan, adalah tidak ada artinya. Juga

dalam menggalakkan pariwisata pantai tidak akan ada artinya

selama pembangunan fisik pantai, jalan raya, dan fasilitas

pendukung lainnya tidak dilakukan. Begitu juga cita-cita

dalam memberantas segala bentuk kemiskinan, yang

dilakukan tanpa langkah nyata dengan membangun sentra-sentra produksi yang bisa

menyerap tenaga kerja, memberikan kredit bagi pengusaha kecil, dan ikut merangsang

masyarakat untuk mendirikan sentra-sentra usaha sendiri, tidak mungkin bisa

direalisasikan.

Semua cita, ide, atau tujuan apapun supaya bisa dicapai dengan baik, maka sebelumnya

harus ada langkah nyata dengan melakukan serangkaian perubahan secara fisik, yang

kita namakan dengan pembangunan. Akan tetapi dalam pembangunan hendaknya jangan

sampai meninggalkan bekas yang justru kelak di kemudian hari menjadi masalah. Oleh

karenanya semua jenis pembangunan itu harus berwawasan lingkungan. Dengan demikian,

pembangunan berwawasan lingkungan

adalah pembangunan untuk meningkatkan mutu

kehidupan dan sekaligus menjaga dan memperkuat lingkungan untuk mendukung

pembangunan yang berkesinambungan.

Gambar 4.3

Emil Salim,

Bapak Lingkungan Hidup

Latihan

4.2

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

123

D

Sehingga kalau kita membangun pantai-pantai dengan cara menebang

mangrove

dan

mengangkat karang-karang laut demi indahnya pantai untuk pembangunan

cottage

, itu

adalah salah besar dan bukan pembangunan berwawasan lingkungan. Karena

pembangunan itu justru akan meninggalkan akibat yang besar dan berbahaya bagi generasi

yang akan datang.

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pembangunan yang berkelanjutan!

2. Berikan contoh pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan!

Wilayah Konservasi

Pernahkah kamu mendengar istilah konservasi?

Konservasi

adalah sebuah proses

usaha untuk menjaga dan memelihara terhadap suatu fenomena alam. Paling tidak ada

dua macam tujuan diadakannya konservasi, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk menjaga kelestarian dan keutuhan suatu jenis kehidupan.

Ini dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kepunahan pada jenis-jenis flora

dan fauna tertentu.

2. Untuk menciptakan bibit unggul.

Dengan dilindunginya berbagai jenis hewan dan tumbuhan, maka di area ini manusia

memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai penelitian demi terciptanya suatu

bibit unggul.

Kemudian dikenal ada dua macam area konservasi, yaitu konservasi flora dan fauna

serta konservasi lahan.

1. Konservasi Flora dan Fauna

Dalam menjaga dan melanggengkan utuhnya berbagai spesies flora dan fauna, pada

dasarnya kita ikut andil. Sebab ada spesies-spesies tertentu yang nyaris punah dan tidak

ada lagi di permukaan bumi. Ada juga spesies flora ataupun fauna tertentu yang diburu

oleh manusia entah karena alasan khasiatnya atau karena nilai ekonomis yang terkandung

di dalamnya.

Dengan penanganan yang baik dan bijak, kepunahan spesies flora maupun fauna

dapat ditanggulangi. Sebagai contoh usaha pemerintah Indonesia dalam menanggulangi

masalah kepunahan jenis tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Pada tahun 1980-an, pertanian Indonesia pernah dilanda serangan hama wereng yang

hebat, sehingga hampir semua petani mengalami kerugian. Maka dilakukanlah dua

hal untuk mengantisipasinya.

Pertama

, dilakukan pembunuhan terhadap hama wereng.

Kedua

, dilakukan penelitian untuk menciptakan bibit unggul yang tahan terhadap

wereng. Kemudian ditemukan satu bibit unggul padi yang disebut dengan padi unggul

IR-36, hasil perkawinan antara varietas padi Indonesia dengan jenis padi liar

Oryza

Nivara

dari India.

Latihan

4.3

124

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Sumber:

www.fao.com

Gambar 4.4

Taman Nasional Way Kambas di Lampung yang dijadikan tempat rekreasi

b. Pada tahun 1881 pernah terjadi serangan penyakit ”sereh” pada tanaman tebu.

Kemudian diadakan penelitian, yang akhirnya ditemukan suatu tebu bibit unggul

hasil perkawinan antara tebu liar gelagah (

Saccharum spontanicum

) dengan tebu

varietas Cirebon hitam (

Zwart cheribon

)

Di Indonesia ada beberapa wilayah yang dijadikan kawasan konservasi flora,

yaitu sebagai berikut.

1) Kawasan Lindung Taman Nasional Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam

2) Kawasan Lindung Taman Hutan Raya Bogor

3) Kawasan Lindung Cagar Alam Pananjung di Pangandaran

4) Kawasan Lindung Taman Hutan Cibodas di kaki Gunung Gede Pangrango, Jawa

Barat

Seperti halnya konservasi yang dilakukan untuk melestarikan keberadaan jenis flora

tertentu, konservasi fauna pun perlu dilakukan, karena memelihara keutuhan semua jenis

hewan adalah tugas manusia yang sangat penting, sebab populasi hewan-hewan tertentu

sudah mulai berkurang. Namun, banyak manusia yang serakah, hanya untuk menyalurkan

hobinya, mereka rela mengeluarkan biaya yang banyak untuk bisa sampai ke tempat-

tempat tertentu dengan tujuan berburu. Mereka memburu dan membunuh hewan-hewan

itu hanya didasarkan hobi atau kesenangan saja. Begitu naif perilaku manusia yang

seperti itu.

Tidak berpikirkah manusia bahwa hewan-hewan yang mereka tembak itu jumlahnya

semakin terbatas? Apalagi banyak hewan yang diburu itu adalah hewan yang dilindungi.

Adapun beberapa tempat konservasi hewan di Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Taman Nasional gajah Way Kambas di Lampung

b. Taman Nasional badak di Ujung Kulon

c. Taman Nasional komodo di Pulau Komodo

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

125

Gambar 4.5

Wilayah hutan gundul yang harus dikonservasi

Sumber:

Harian Kompas, 19 September 2005

2. Konservasi Lahan

Konservasi lahan

adalah pemeliharaan terhadap keutuhan dan kelestarian suatu

tempat. Mengapa tempat-tempat itu mesti dijaga kelestariannya? Karena lahan memiliki

nilai strategis, sehingga keberadaannya mempengaruhi stabilitas lahan itu sendiri maupun

tempat lain di sekitarnya. Sehingga jika lahan yang dikonservasi rusak, maka wilayah

sekitar akan merasakan akibatnya. Sebagai contoh, Puncak Bogor yang berada di kawasan

perkebunan teh Gunung Mas jika mengalami kerusakan, baik secara fisik ataupun karena

salah pengelolaannya, maka yang akan merasakan akibatnya adalah daerah sekitarnya

seperti Bogor, Cianjur, termasuk Jakarta, dimana jika musim hujan tiba, daerah-daerah

tersebut akan kekurangan air bersih.

1. Mengapa konservasi sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian dunia flora dan

fauna di Indonesia?

2. Bagaimana cara melestarikan lahan suatu kawasan?

Latihan

4.4

126

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Ringkasan

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

1. Lingkungan biofisik diartikan sebagai sebuah mata rantai ekologi yang saling

berkaitan dan memberi pengaruh antara yang satu dengan yang lain, contohnya

hutan.

2. Lingkungan sosial budaya adalah manusia dan segala variabelnya, seperti jumlah,

persebaran, dan pertumbuhan.

3. Lingkungan ekonomi penduduk adalah berkaitan dengan kemampuan manusia

dalam mengubah lingkungan.

4. Keterbatasan lingkungan terjadi karena lingkungan tempat tinggal manusia sudah

tidak memberikan keserasian lagi pada manusia.

5. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kerusakan

lingkungan, yaitu:

a. memberikan penyuluhan kepada manusia;

b. mengontrol semua bentuk perilaku pembangunan oleh pihak berwenang.

6. Wilayah konservasi adalah sebuah area tempat melindungi hewan dan tumbuhan

tertentu.

7. Ada dua jenis wilayah konservasi, yaitu:

a. konservasi flora dan fauna,

b. konservasi lahan.

Evaluasi Bab

IV

I. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar!

1. Lingkungan adalah .....

a. semua ruang lingkup manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda fisik yang

saling berinteraksi

b. semua ruang lingkup hewan dan tumbuahan yang saling berinteraksi

c. semua ruang lingkup hewan dan tumbuhan

d. semua manusia dan hewan yang saling berinteraksi

e. ruang lingkup benda mati dan hidup

2. Hutan gundul menyebabkan tata air tanah terganggu dan menyebabkan penduduk

sekitar kekurangan air bersih. Hal tersebut merupakan peristiwa ....

a. biofisik

d. biokimia

b. budaya

e. ekonomi

c. sosial

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

127

3. Peristiwa yang termasuk gejala sosial budaya adalah ....

a. tersebarnya penduduk di setiap tempat itu berbeda

b. tersebarnya hewan dalam suatu provinsi

c. pendapatan penduduk yang berbeda

d. kekayaan setiap orang berbeda

e. mata pencaharian orang berbeda-beda

4. Kaitan kualitas ekonomi dengan kualitas lingkungan adalah ....

a. orang miskin tidak ikut merusak lingkungan

b. orang kaya berpotensi besar dalam mengubah kualitas lingkungan

c. baik orang kaya ataupun miskin tidak punya andil dalam kerusakan lingkungan

d. kekayaan memberikan pengaruh terhadap kualitas lingkungan

e. kualitas lingkungan ditentukan oleh kekayaan seseorang

5. Pembangunan adalah proses ....

a. perubahan

b. perubahan yang terus-menerus

c. perubahan yang meloncat-loncat

d. perubahan yang real

e. perubahan ke arah yang lebih baik

6. Lingkungan memiliki keterbatasan, contohnya ....

a. air tanah yang tidak pernah habis

b. kandungan emas dalam tanah terus bertambah

c. minyak bumi akan selalau ada sampai kapan pun

d. erosi akan mempengaruhi kesuburan tanah

e. tumbuhan akan selalu ada sampai kapan pun juga

7. Upaya untuk menanggulangi supaya garis pantai tetap lestari adalah dengan cara ....

a. mendirikan bangunan dekat pantai

b. membangun

cottage

di sekitar pantai

c. membangun tanggul di sekitar pantai

d. membiarkan pohon-pohon bakau di sekitar pantai

e. mengganti pohon bakau di pantai dengan tanggul pemecah ombak

8. Pembangunan yang berwawasan lingkungan contohnya ....

a. membangun

cottage

di sekitar pantai dengan cara membersihkan pohon-pohon

bakau

b. membangun vila yang luas di sekitar Puncak, Bogor

c. membangun rumah di sekitar lahan yang dikonservasi

d. membangun lapangan golf di sekitar lahan daerah tangkapan hujan

e. menanami pohon-pohon besar di sekitar halaman rumah yang tidak ditembok

9. Salah satu peristiwa yang ada di daerah konservasi lahan adalah ....

a. menanami puncak-puncak bukit dengan tanaman sayuran

b. menanami lereng-lereng gunung dengan sayuran

c. pohon-pohon besar ditanam di lahan-lahan datar

d. membiarkan penggundulan hutan

e. tidak membiarkan lahan kosong dan segera dihijaukan kembali

128

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

10. Salah satu kawasan konservasi di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam adalah ....

a. Gunung Leuser

d. Gunung Pangrango

b. Gunung Tangkuban Perahu

e. Taman Cibodas

c. Pulau Komodo

II. Jawablah pertayaan di bawah ini dengan jelas!

1. Mengapa pembangunan itu perlu bagi manusia?

2. Mengapa kualitas lingkungan hidup perlu dipertahankan?

3. Mengapa lingkungan harus tetap serasi?

4. Berikan contoh lingkungan yang serasi!

5. Jelaskan dan berikan contoh peristiwa biofisika!

6. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan berwawasan lingkungan?

7. Mengapa pembangunan sekarang ini harus berwawasan lingkungan?

8. Mengapa mesti ada wilayah konservasi?

9. Apakah yang dimaksud dengan keterbatasan lingkungan?

10. Jelaskan tiga upaya dalam menanggulangi keterbatasan lingkungan!

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

129

Age Spesific Birth Rate

(ASBR) : angka kelahiran bayi dalam keadaan hidup per 1.000

orang penduduk wanita dalam kelompok umur

tertentu

Age Spesific Death Rate

(ASDR) : banyaknya angka kematian pada kelompok umur

tertentu setiap 1.000 penduduk dalam setahun

Biosfer

: bagian luar dari planet bumi, termasuk udara,

daratan, dan air, di mana kehidupan terjadi dan di

mana proses biotik berubah

Broad endemic

: penyebaran suatu spesies dalam tempat yang terbatas

akan tetapi dalam area yang luas

Canvasser

: proses pengumpulan data demografi dengan cara

mendatangi langsung rumah-rumah penduduk untuk

mengajukan pertanyaan

Corridor of movement

: lorong gerak penyebaran tumbuhan/hewan

Crude Birth Rate

(CBR)

: a

ngka kelahiran kasar yang didapat dari jumlah

kelahiran dalam setiap 1.000 orang penduduk dalam

waktu satu tahun

Crude Death Rate

(CDR)

: angka yang menunjukkan berapa banyak orang yang

mati dalam setiap 1.000 orang penduduk dalam satu

tahun

Daerah tangkapan hujan

: daerah dataran tinggi seperti gunung yang berfungsi

sebagai penangkap awan yang mengandung uap air

Dependency ratio

: angka ketergantungan, adalah berapa besar angka

kelompok usia yang tidak produktif dibandingkan

kelompok usia yang produktif

Diskontiun

: persebaran tumbuhan yang hanya terdapat di dua

atau tiga wilayah saja

Ekoefisiensi

: semua bentuk pengelolaan sumber daya alam dengan

meminimalkan risiko terhadap lingkungan

Emigrasi

: perpindahan penduduk dari satu negara ke negara

lain

Endemi

: makhluk (baik hewan maupun tumbuhan) asli suatu

tempat

General Fertility Rate

(GFR) : jumlah kelahiran bayi dalam keadaan hidup per 1.000

orang penduduk wanita usia produktif (15–49 tahun)

GNP (

Gross National Product

) : pendapatan nasional kotor

House holder

: metode yang biasa dilakukan dalam sensus dengan

cara mengirimkan daftar pertanyaan yang harus diisi

sendiri oleh setiap kepala keluarga

Hutan primer

: hutan alam yang belum dijamah sama sekali oleh

manusia seperti para perambah hutan atau para petani

ladang berpindah

Hutan sekunder

: hutan yang tum

buh kembali setelah ditinggalkan oleh

para nomaden

Glosarium

130

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Imigrasi

: perpindahan penduduk dari negara lain masuk

ke suatu negara

Kepadatan agraris

: kepadatan jumlah penduduk di area pertanian

yang didapat dengan cara membagi jumlah

penduduk terhadap luas lahan pertanian

Kepadatan arimetika

: kepadatan pe

nduduk secara umum yang

dihitung per km

2

dengan cara membagi jumlah

penduduk terhadap luas wilayah keseluruhan

Komposisi penduduk

: pengelompoka

n penduduk pada suatu wilayah

dengan menggunakan dasar kriteria tertentu

Komutasi

: proses perpindahan sementara penduduk dari

desa ke kota, orang yang melakukan perpindahan

sementara ini disebut

komuter

Konservasi lahan

: pemeliharaan terhadap keutuhan dan kelestarian

suatu tempat

Konservasi

: sebuah proses usaha untuk menjaga dan

memelihara suatu fenomena alam

Kosmopolitan

: spesies tumbuhan yang menyebar secara luas,

seperti rumput

Kualitas lingkungan

:

keadaan lingkungan hidup yang erat kaitannya

dengan mutu lingkungan

Lingkungan biofisik

: sebuah

mata rantai ekologi yang saling

berkaitan dan memberi pengaruh antara yang

satu dengan yang lain

Lingkungan ekonomi penduduk

: berkaitan dengan kemampuan manusia dalam

mengubah lingkungan

Lingkungan sosial budaya

: ma

nusia dengan segala variabelnya seperti

jumlah, persebaran, dan pertumbuhan

Man land ratio

: perbandingan lahan yang ada dengan jumlah

penduduk

Mangrove

: hutan bakau yang biasa terdapat di pantai

Migrasi desa-kota

: perpindahan penduduk dari pedesaan menuju

ke perkotaan

Mortalitas

: jumlah kematian per 1.000 orang penduduk

Narrow endemic

: persebaran spesies tertentu pada areal yang

sangat sempit dan hidup pada lingkungan

ekologis yang sangat terbatas

Natalitas

: angka k

elahiran yang didapat dari jumlah bayi

yang dilahirkan dalam kurun waktu tertentu

Natural barrier

: rintangan alam

Nomaden

: para pengembara perambah hutan

Over capacity

: di luar batas kemampuan

Over populasi

: kepad

atan penduduk yang melebihi kemampuan

lingkungannya

Pembangunan berkelanjutan

: setiap pembangunan atau usaha penambangan

sumber daya alam yang selalu memperhatikan

keutuhan sumber daya itu sendiri

Pembangunan berwawasan lingkungan : pemba

ngunan untuk menaikkan mutu

kehidupan sekaligus menjaga dan memper-

kuat lingkungan untuk mendukung pem-

bangunan yang berkesinambungan

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

131

Pembangunan

: sebuah

proses perubahan yang dilakukan manusia untuk

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia

Piramida penduduk : susunan penduduk berdasarkan jumlah, umur, jenis kelamin

Ras

: pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri luar atau

fisiknya saja, seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung,

kepala, postur tubuh, serta susunan gigi

Registrasi

: kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting yang

dialami oleh manusia, seperti data perkawinan dan perceraian

Sensus penduduk

: suatu cara menjari

ng data penduduk dengan cara mengadakan

penghitungan langsung di lapangan

Sirkulasi

: pergerakan ulang-alik manusia, pagi pergi ke kota dan sore

hari pulang kembali ke daerah asal di pinggiran kota. Orang

yang melakukan sirkulasi ini disebut

sirkuler

Sumber daya alam

: segala sumber daya yang berasal dari alam yang berpotensi

memberikan kesejahteraan dengan berbagai bentuk

kemudahan bagi kelangsungan hidup manusia

Survei

: salah satu metode menjaring data penduduk dalam beberapa

peristiwa demografi atau ekonomi dengan cara penarikan sampel

(contoh daerah) yang bisa mewakili karakteristik kawasan itu

Timah primer

:

timah yang terkandung dalam rekahan-rekahan batuan, banyak

terdapat di Provinsi Bangka-Belitung

Timah sekunder

: timah yang mengendap di dasar sungai atau dasar lautan yang

terbentuk karena proses erosi dari arah hulunya

Urbanisasi

: peningkatan proporsi kota yang disebabkan faktor

pertumbuhan alami kota, migrasi desa-kota, dan reklasifikasi

wilayah kota

Wallace

: garis batas antara makhluk hidup Indonesia bagian barat dan

bagian tengah

Weber

: garis batas antara makhluk hidup Indonesia bagian timur dan

tengah

132

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Asikin, Sukendar. 1976.

Geologi Struktur Indonesia.

Bandung: ITB.

Bemmelen. R.W. van. 1949.

The Geology of Indonesia, Vol I A

. Batavia: Government

Printing Office the Hogue.

Bintarto, R dan S. Hadisumarmo. 1979.

Metode Analisa Geografi

. Jakarta: LP3ES.

Daldjoeni. N. 1987.

Pokok-Pokok Geografi Manusia.

Bandung: Alumni.

Djamari. 1986.

Geografi Regional Dunia

. Jakarta: UT Press.

Koentjaraningrat. 1997.

Pengantar Antropologi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nursid Sumaatmadja, Prof. DR. 1991.

Biogeografi.

Bandung: Jurusan Geografi FPIPS

IKIP.

Redaksi Ensiklopedi Indonesia. 1992.

Ensiklopedi Indonesia.

Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve.

——— 1990.

Ensiklopedi Seri Geografi Asia.

Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve.

Soemarwoto, Otto, 1991.

Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta:

Djambatan.

Soerjono Soekanto. 1997.

Sosiologi: Suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali Press.

Sutrijat, Sumadi. 1999.

Geografi Jilid I untuk SMU.

Jakarta: Depdiknas.

Sandi.I. Made. 1995.

Republik Indonesia, Geografi Regional.

Jakarta: FMIPA UI.

Tisnasomantri, Akub dan Sudardja A. 1983.

Dasar-Dasar Geomorfologi Jilid I dan II.

Bandung: Jurusan Geografi, IKIP Bandung.

Jurnal Statistika

dan

Atlas Geografi Indonesia dan Dunia.

Daftar Pustaka

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

133

Indeks

A

Abrasi 13, 31, 116

Angka kelahiran 46, 60, 61, 62,

63, 64, 65, 71, 72, 75

Angka kematian 59, 60, 64, 65,

66, 67, 68, 71, 72, 75, 84

Angka ketergantungan 43, 44, 47

Animal kingdom 18

Arid 23

B

Biosfer 3, 34

Broad endemic

8

C

Cagar alam 16, 25

Canvaser 50

D

De facto

49, 50

De jure

49, 50

Demografi 41, 42, 45, 48, 50, 51,

52, 59, 60, 64, 66, 75, 77,

78, 80, 81, 83, 84

Diskontiun 8, 17, 34

E

Ekoefisiensi 108, 109,

Ekologi 3, 5, 8, 32, 115, 116

Ekosistem 5, 13, 32

Emigrasi 59, 60, 68, 84

Endemic

8

Ethiopia 3, 18, 22, 34

Eucalyptus

16

F

Fauna 3, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 123, 124, 125

Flora 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13,

17, 18, 20, 24, 31, 32, 33,

123, 124, 125

G

GNP 46, 73

Grafik 42, 75, 77, 78, 79, 80, 81,

82, 84

H

Havea Braziliensis

93

House holder

50

Hutan hujan tropis 12, 13, 14, 16, 17,

23

Hutan primer 98, 107

Hutan sekunder 98, 107

I

Iklim 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17,

21, 23, 42, 97, 98, 99

Imigrasi 70

Invertebrates

3

K

Komutasi 84

Kosmopolitan 1, 7, 13, 14, 15, 16

Kualitas lingkungan 107, 115, 116,

118, 119, 120, 121, 122

L

Lingkungan biofisik 115, 120

Lingkungan hidup 17, 33, 115, 119, 121

M

Man land ratio

57

Mangrove

13, 14, 32, 116, 120, 123

134

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Migrasi 25, 52, 55, 56, 59, 60,

61, 68, 69, 70, 74, 83, 84,

120

Mortalitas 64, 66, 68, 84

Muson tropis 14, 17

N

Narrow endemic

8

Natalitas 61, 64, 84

Natural barrier

5, 6

Nomaden 98

O

Over capacity

57

Over populasi

56

P

Palearctic

3, 18, 19, 20, 22, 30, 34

Panca Usaha Tani 92

Phylum

4, 18, 34

Piramida 79, 80

Pocket mice

21

Pronatalitas 64, 84

Proyeksi penduduk 71, 75

R

Ras manusia 41

Rasio 74, 75

Region

9, 12, 18, 19, 21, 24, 25,

26, 33, 34

Registrasi 48, 52

Rehabilitasi 101

Responden 50, 51, 52, 83

Ruralisasi 68, 84

S

Sabana tropis 12, 14, 15

Sensus penduduk 48, 49, 74, 77, 117

Single round surveys

52

Sirkulasi 70, 84, 119, 120, 121

Sky lab

104

Solar cell

104

Spesies 4, 5, 6, 7, 8, 13, 14, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30,

123

Survei 48, 51, 52, 82

T

Timah 104, 109

Transmigrasi 55, 56, 68, 69, 74, 83,

84

Tropis 7, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 23,

94, 98

U

Urbanisasi 68, 84

V

Vegetasi 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 24, 31, 32, 99, 115,

120

Vertebrates

3, 18

Virginia 96

W

Wallace 3, 12, 15, 17, 25, 29, 30,

34

Way Kambas 25, 124